ERNILASWINDA

Rabu, 30 Januari 2013

PERENCANAAN EVALUASI PENGAJARAN MAKALAH


PERENCANAAN EVALUASI PENGAJARAN
MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Pada Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran
PMtk 5a
          ERNI LASWINDA            : 2410.004
          fauzi akmal                :2410.013
          rezy arnas                   :2410.014
          maulidina oktrilia  :2410.021
          rahma dini                   :2410.025
          yossy widya fadli    :2410.033
          yetmawati                   :2410.046

dosen Pembimbing:
M. Imamuddin, M.Pd


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN  MATEMATIKA JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
 SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
2012 M/1433 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan  kehadirat Allah SWT selaku pemimpin segala berkah, pejuang segala rahmat dan karena nikmatNya jualah kita dapat hidup rukun dan damai sebagaimana keadaan kita pada saat sekarang ini serta kita dapat menyelesaikan makalah dengan judul Perencanaan Evaluasi Pengajaran.
Salawat beriring salam tidak lupa kita kirimkan kepada arwah junjungan nabi besar Muhammad SAW, yang telah bersusah payah membimbing umatnya dari lembah kebodohan menuju alam berpendidikan seperti saat sekarang ini dan beliau jugalah pemimpin besar revolusi islam selaku penegak kebenaran.
Selanjutnya dalam penulisan ini, penulis mengakui kelemahan – kelemahan penulis sendiri. Justru karena itu makalah ini penulis susun secara sederhana saja. Oleh karena itu penulis mengharapkan tegur sapa dari dosen  pembimbing dan pembaca sekalian saran – saran untuk perbaikan makalah penulis  berikutnya.
Demikian juga terima kasih yang tak terhingga penulis tujukan kepada keluarga dan handai tolan yang mendorong penulis untuk meneruskan pendidikan penulis sampai saat ini. Akhirul kalam penulis ucapkan selamat membaca semoga makalah ini akan membawa manfaat bagi pembaca sekalian pada umumnya.


Bukittinggi,   Oktober 2012


Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
C.     Tujuan Penulisan....................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Fungsi Evaluasi Pengajaran............................................................. 3
B.     Alat Evaluasi Pengajaran.......................................................................................... 4
C.     Prinsip-prinsip Dasar Tes Hasil Belajar..................................................................... 8
D.    Sistem Penilaian........................................................................................................ 9
E.     Langkah-langkah Menyusun Tes.............................................................................. 10
F.      Evaluasi dan Validitas Paket Pengajaran.................................................................. 10
G.    Hakikat Evaluasi....................................................................................................... 12
BAB III : PENUTUP
A.    Kesimpulan .............................................................................................................. 13
B.     Kritik dan Saran........................................................................................................ 13
Daftar Kepustakaan






BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sebenarnya setiap orang apabila ditanya apa yang dimaksud dengan perencanaan? Pasti akan menjawab paham. Namun, ketika ditanya perencanaan itu apa?, seperti apa?, mengapa harus ada perencanaan? Saat itu baru sadar bahwa sebenarnya kita kurang memahami apa yang dimaksud dengan perencanaan. Begitu pula ketika ditanya apa yang dimaksud dengan perencanaan evaluasi pengajaran.
Pada makalah ini penulis akan mendiskusikan tentang perencanaan evaluasi pengajaran. Definisi tentang perencanaan telah banyak didiskusikan oleh beberapa ahli, Perencanaan adalah sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai tujuan tertentu. (Malayu Hasibuan). Kemudian Andrew Sikula juga mendefinisikan perencanaan adalah Proses menentukan kebutuhan dan cara memenuhi kebutuhan tersebut. (Andrew Sikula). Thomas H.Stone mendefinisikan perencanaan adalah Proses meramalkan kebutuhan yang akan datang dan langkah-langkah yang digunakan untuk menjamin kebutuhan itu terpenuhi
Jadi bisa disimpulkan bahwa perencanaan merupakan proses penetapan tujuan, sasaran, dan strategi, serta alat dan bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Jika kita dapat merencanakan sesuatu kegiatan dengan baik, maka 50% dari tujuan sudah kita capai dari yang ingin dicapai. Pernyataan ini menunjukkan bahwa fungsi perencanaan dalam suatu proses kegiatan (manajemen) sangat besar.
Proses pemilihan yang sistematis dan rasional yang akan digunakan sebagai pedoman dalam menentukan tujuan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan pemilihan adalah pemilihan langkah, strategi, metode, media, dsb. Dengan demikian perencanaan evaluasi dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang dipilih secara sistematis dan rasional untuk melakukan proses evaluasi pembelajaran dan pengajaran. Dalam hal perencanaan evaluasi yang dimaksud dengan pemilihan adalah pemilihan bahan (evaluasi), media, strategi, alat dan bahan, ruang atau tempat, dan sebagainya.
Yang dievaluasi dalam proses belajar mengajar sebenarnya bukan hanya siswa, tetapi juga sistem pengajarannya. Karena itu dalam proses belajar mengajar terdiri dari rangkaian test yang dimulai dari test awal untuk mengetahui mutu atau isi pelajaran apa yang sudah diketahui oleh siswa dan apa yang belum, terhadap rencana pelajaran yang akan diajarkan. Test awal untuk mengukur kemampuan siswa berdasarkan kemampuan siswa dalam kelompok kemampuan yang kurang, sedang, dan pandai.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dan fungsi evaluasi pengajaran?
2.      Apa saja yang termasuk alat evaluasi pengajaran?
3.      Bagaimana prinsip-prinsip dasar tes hasil belajar?
4.      Bagaimana sistem penilaian?
5.      Bagaimana langkah-langkah menyusun tes?
6.      Bagaimana evaluasi dan validitas paket pengajaran?
7.      Apa hakikat evaluasi?

C.       Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian dan fungsi evaluasi pengajaran?
2.      Untuk mengetahui apa saja yang termasuk alat evaluasi pengajaran?
3.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar tes hasil belajar?
4.      Untuk mengetahui bagaimana sistem penilaian?
5.      Untuk mengetahu bagaimana sistem penilaian?
6.      Untuk mengetahui bagaimana evaluasi dan validitas paket pengajaran?
7.      Untuk mengetahui apa hakikat evaluasi?












BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian dan Fungsi Evaluasi Pengajaran
1.      Pengertian Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata evaluation yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah. Kata-kata yang  terkandung di dalam defenisi tersebut pun menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati-hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan dapat dipertanggungjawabkan. Evaluasi dilaksanakan untuk menyediakan informasi tentang baik atau buruknya proses dan hasil kegiatan.
Suchman memandang,”evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan ”.[1] Defenisi lain dikemukakan oleh Stutflebeam mengatakan bahwa,” evaluasi merupakan proses penggambaran pencarian dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternative keputusan ”. [2]
Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Sudjana “ dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu ”.[3] Lebih lanjut Arifin mengatakan, “ evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai atau arti itu adalah evaluasi ”.[4]


2.      Pengertian Evaluasi Pengajaran
Evaluasi pengajaran adalah penilaian atau penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah tujuan – tujuan yang telah di tetapkan dalam hukum.
Tujuan Evaluasi Pengajaran adalah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan mengukur sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan kurikuler atau pengajaran. Dengan adanya evaluasi pengajaran ini, keberhasilan pengajaran tersebut dapat diketahui[5].

3.      Fungsi evaluasi pengajaran
Secara garis besar dalam proses belajar mengajar, evaluasi memiliki fungsi pokok adalah:
1.    Mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar – mengajar selama jangka waktu tertentu
2.    Untuk mengukur sampai dimana keberhasilan sistem pengajaran yang digunakan.
3.    Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan PBM
4.    Bahan pertimbangan bagi individual peserta didik
5.    Membuat diagnosa mengenal kelemahan – kelemahan dan kemampuan perserta didik.
6.    Bahan pertimbangan bagi perubahan atau perbaikan kurikulum

B.       Alat Evaluasi Pengajaran
Pada dasarnya alat evaluasi dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu tes dan non tes.
1.    Tes hasil belajar
Tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil pelajaran yang telah diberikan guru kepada perserta didiknya, dalam jangka waktu tertentu.
Standart Test adalah tes yang  telah mengalami proses standarisasi, yakni proses validitas dan reliabiitas, sehingga tes tersebut benar – benar valid dan evaliabel untuk suatu tujuan dan bagi kelompok tertentu. Dan biasa dibuat oleh para ahli psikologi/ intansi pemerintah – tes CPNS. Sedangkan tes buatan guru sendiri adalah suatu tes yang disusun oleh guru sendiri untuk mengevaluasi keberhasilan proses belajar – mengajar[6].
Bentuk tes yang sering dipakai dalam PBM pada hakikatnya dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok :
a)      Tes lisan
b)        Tes tertulis
Tes tertulis secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1)      Tes essay
Tes essay adalah tes yang berbentuk pertanyaan tertulis, yang jawabannya merupakan kerangka (essay) atau kalimat yang panajng-panjang. Panjang pendeknya bts essay adalah relatif, sesuai kemampuan sin penjawab tes.
2)    Tes objektif
Tes objektif adalah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil tes tersbeut dapat dinilai secara objektif, dinilai oelh siapapun akan menghasilkan nilai yang sama. Tes objektif jawabannya ringkas dan pendek-pendek. 
3)    Tes perbuatan / tindakan

Bentuk-bentuk tes objektif adalah:
a)      Completion type tes
1)      Completion test (tes melengkapi)
2)      Fill-in (mengisi titik-titik dalam kalimat yang dikosongkan)
b)      Selection type test
1)      True-false (benar salah)
2)      Multiple choice (pilihan berganda)
3)      Matching (menjodohkan)
Cara menyusun soal-soal essay:
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun soal-soal tes essay adalah:
1.      Pertanyaan mengukur secara jelas hasil belajr yang ahrus dikuasai peserta didik
2.      Menggunakan bahan-bahan atau himpunan bahan-bahan dalam menyusun soal essay tersebut
3.      Diawali dengan kata-kata jelaskan, uraikan, sebutkan, bedakan, dan sebagainya
4.      Rumuskan soal secara jelas, sehingga tidak menimbulkan arti ganda bagi peserta didik
5.      Sesuaikan panjang pendeknya dan kompleksitas jawaban dengan tingkat kematangan peserta didik
6.      Tuliskan seperangkat petunjuk umum bagi tes tersebut

Cara menilai soal-soal essay seorang guru hendaknya berpedoman pada aturan-aturan:
1.      Jawaban terhadap tes essay hendaknya dinilai sesuai dengan hasil belajar yang diukur
2.      Buatlah kunci jawaban sebagai penuntun dalam menskor
3.      Penskoran hendaknya dilakukan dengan metode perbandingan dengan penggunaan kriteria yang sudah ditentukan sebagai penuntun
4.      Evaluasilah semua jawaban peserta didik soal demi soal, bukan peserta didik demi peserta didik
5.      Nilailah jawaban atas suatu pertanyaan essay tanpa mengetahui identitas peserta didik yang menjawabnya

Cara menyusun soal tes objektif
1.      Untuk completion atau fill-in
a)      Bahasa hendaknya jelas, kalimat mudah dipahami
b)      Yang harus diisi hendaknya beberapa hal
c)      Jawaban merupakan kalimat singkat
d)     Jumlah soal dibatasi
2.      Untuk true-false (benar salah)
a)      Hindarkan soal yang dapat dinilai benar dan salah secara meragukan
b)      Soal tidak boleh mengandung kata-kata yang terlalu menunjukkan jawabannya
c)      Hindarkn pernyataan yang negatif, yang mengandung kata tidak atau bukan
d)     Hindarkan kalimat yang terlalu panjang
3.      Untuk mutiple choice
a)      Statemen harus jelas merumuskan suatu masalah
b)      Bak statemen maupun option tidak merupakan suatu kalimat yang terlalu panjang
c)      Option hendaknya homogen
d)     Masukkan sebagian besar kata-kata dalam bagian pokok pertanyaan
e)      Nyatakan pokok pertanyaan sedapat mungkin dalam bentuk yang positif
4.      Untuk matching
a)      Jumlah soal tidak terlalu banyak, tingkat kesukarannya disesuaikan tingkat kematangan peserta didik
b)      Sangat baik untuk mengevaluasi hal-hal yang faktural
c)      Keseluruhan soal sebaiknya homogen
d)     Jumlah respon harus sedikitnya satu lebih banyak dari jumlah premisnya

Cara menskor tes objektif
1.      Bentuk isian (fill-in) dan melengkapi (completion). Skor maksimum setiap bentuk fill-in sama dengan jumlah isian yang ada pada tes tersebut.
 
 = skor akhir
 = jumlah isian yang dijawab betul
2.      Bentuk true-false (benar salah)
Untuk setiap item tes bentuk benar salah skor maksimum adalah 1
Rumus untuk menskor tes benar salah adalah
 
= skor akhir
 jumlah item yang dijawab betul
 jumlah item yang dijawab salah
3.      Bentuk pilihan ganda (multiple choice)
Rumus untuk menskornya adalah
 
 skor akhir
jumlah item yang dijawab betul
 jumlah item yang dijawab salah
 jumlah option (pilihan)
 bilangan tetap
4.      Bentuk matching (menjodohkan)
Rumus untuk menskor adalah
 
 skor akhir
 jumlah item yang dijawab benar

C.     Prinsip-Prinsip Dasar Tes Hasil Belajar
Beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam menyusun tes hasil belajar adalah
1.      Tes hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil belajar yang telah di tetapkan sesuai dengan tujuan intruksional.
  1. Mengukur sampel yang representatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah diajarkan.
  2. Mencakup bermacam – macam bentuk tes soal yang benar, cocok untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan.
  3. Dirancang sesuai dengan kegunaan untuk memperoleh hasil  yang diinginkan


Tes hasil belajar hendaknya disusun sesuai dengan kegunaannya. Dalamevaluasi pengajaran, secara umum ada empat jenis evaluasi yaitu
a)      Evaluasi placement
b)      Evaluasi formatif
c)      Evaluasi sumatif
d)     Evaluasi diagnostic
5.      Dibuat sereliable mungkin sehingga mudah diinterpretasikan dengan baik
6.      Digunakan untuk meperbaiki cara belajar peserta didik dan cara mengajar guru

D.    Sistem Penilaian
Creterion referenced test (CRT)  adalah tes yang dirancang untuk mengukur tingkah laku yang dinyatakan di dalam seperangkat tujuan-tujuan behavioral[7]. Istilah creterion dalan CRT ini memiliki dua pengertian yaitu
1.      Menunjukan hubungan antara tujuan-tujuan yang bersifat behavioral dan soal yang dibuatnya.
  1. Menunjukan sampai batas mana peserta didik diharapkan dapat menguasai kemampuan yang dirumuskan dalam tujuan pengajaran
Menurut Dich dan Carrey ada 4 jenis Crepetion Refrenced Test ( CRT ), diantaranya sebagai berikut :
  1. Entry behavioral test
  2. Pree test
  3. Post test
  4. Embedded test
Sistem penilaian CRT ini menggunakan penilaian acuan patokan (PAP) yaitu sistem penilaian yang ukuran keberhasilannya didasarkan kepada tingkat penguasaan (mastery) tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya ukuran mastery learning untuk PAP adalah 75%.
E.     Langkah-langkah Menyusun Tes
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun tes hasil belajar adalah:
a.       Menentukan / merumuskan tujuan tes
b.      Mengidentifikasi hasil belajar yang akan diukur dengan tes tersebut
c.       Menentukan hasil belajar yang spesifik, yang sesuai dengan pembelajaran
d.      Merinci  bahan pelajaran yang akan diukur dengan tes itu
e.       Menyiapkan tabel spesifikasi
f.       Menggunakan tabel spesifikasi tersebut sebagai dasar penyusunan tes

F.      Evaluasi dan Validitas Paket Pengajaran
Istilah “paket pengajaran” sering dipergunakan secara bergantian dengan istilah “paket pelajaran”. Istilah “paket pengajaran” yang dimaksud itu ialah terjemahan dari instructional materials. Pengertian ini bisa diperluas sampai kepada buku-buku teks atau diktat yang digunakan untuk belajar atau sebagai alat bantu mengajar.
Sebelum digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, hendaknya paket pengajaran telah mempunyai status “valid”. Untuk mencapai validitas ini paket pengajaran perlu melalui proses uji coba. Validitas adalah proses penyusunan desain Intruksional secara sistematika[8]. Validasi pengajaran berarti telah selesai tugas-tugas :
  1. Memilih topik dan Tujuan Intruksional Umum
  2. Identifikasi karakteristik siswa
  3. Merumuskan Tujuan Intruksional Khusus
  4. Menyusun test pengukur tercapainya TIK
  5. Memilih materi pelajaran
  6. Memilih sumber
  7. Memilih strategi Instruksional, alat/ media
  8. Mengembangkan paket pengajaran dalam bentuk Prototip ( konsep yang berisikan 1-7)
Tahap-tahap Uji coba
1.      Uji coba terhadap orang seorang siswa
2.      Uji coba terhadap grup kecil
Langkah-langkahnya :
a)      Berikan pengantar sebagai penjelasan
b)      Berikan pree test
c)      Berikan program untuk dipelajari siswa
d)     Ada post test
e)      Ada diskusi dengan siswa , minta saran – saran siswa untuk memperbaiki program
f)       Analisa hasil test
3.      Uji coba lapangan ( field testing )
Langkah-langkahnya dengan memberikan :
a)      Pree test
b)      Program
c)      post test
Validasi dan peningkatan program
Proses validasi dapat membatu mengurangi masalah – masalah yang berkenaan dengan 3 hal yaitu kejelasan minat dari format / kualitas materi
  1. Validasi membantu memperjelas program
  2. Validasi membantu untuk meningkatkan tingkat masuknya  paket program terhadap siswa
  3. Validasi membantu untuk menentukan bahwa format paket pengajaran yang telah kita kembangkan

Teknik Validasi
Validasi adalah suatu proses uji coba dan mecerisi paket pengajaran yang lebih kita kembangkan[9].
  1. Mencatut hasil Pre test dan Post test.
  2. Menyediakan formulir untuk mengumpulkan data tentang efektifitas format/ materi program
  3. Menyediakan formulir untuk mengumpulkan data tentang menarik tidaknya program.
G.    Hakikat Evaluasi
Yang dievaluasi dalam proses belajar mengajar sebenarnya bukan hanya siswa, tetapi juga sistem pengajarannya. Karena itu dalam proses belajar mengajar terdiri dari rangkaian test yang dimulai dari test awal untuk mengetahui mutu atau isi pelajaran apa yang sudah diketahui oleh siswa dan apa yang belum, terhadap rencana pelajaran yang akan diajarkan. Test awal untuk mengukur kemampuan siswa berdasarkan kemampuan siswa dalam kelompok kemampuan yang kurang, sedang, dan pandai.
Pada saat pelajaran dalam pelaksanaan diperlukan evaluasi formatif untuk mengetahui apakah proses belajar mengajar yang sedang berlangsung sudah betul atau belum. Jadi data yang diperoleh dari evaluasi formatif dipergunakan untuk pengembangan, need assessment, dan diagnostic decision.
Pada akhir pelajaran diadakan evaluasi sumatif utnuk mengetahui apakah yang diajarkan efektif atau tidak.







BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Evaluasi pengajaran adalah penilaian atau penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah tujuan – tujuan yang telah di tetapkan dalam hukum.
Standart Test adalah tes yang  telah mengalami proses standarisasi, yakni proses validitas dan reliabiitas, sehingga tes tersebut benar – benar valid dan evaliabel untuk suatu tujuan dan bagi kelompok tertentu. Dan biasa dibuat oleh para ahli psikologi/ intansi pemerintah – tes CPNS.
Sistem penilaian CRT ini menggunakan penilaian acuan patokan (PAP) yaitu sistem penilaian yang ukuran keberhasilannya didasarkan kepada tingkat penguasaan (mastery) tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sebelum digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, hendaknya paket pengajaran telah mempunyai status “valid”. Untuk mencapai validitas ini paket pengajaran perlu melalui proses uji coba.
Yang dievaluasi dalam proses belajar mengajar sebenarnya bukan hanya siswa, tetapi juga sistem pengajarannya. Karena itu dalam proses belajar mengajar terdiri dari rangkaian test yang dimulai dari test awal, pada saat pelajaran, dan pada akhir pelajaran.

B.     Kritik dan Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan dimasa akan datang.





DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto Suharsimi dan Jabar, Safruddin Abdul. 2010.Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara
Arifin Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung:Remaja Rosdakarya
Arifin Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Dimyati dan Mudjiono.  2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Drs. Harjanto, 1997 “Perencanaan Pengajaran”. Penerbit Rieneka Cipta: Jakarta.




[1] Suharsimi Arikunto dan Jabar, Safruddin Abdul, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Praktis Bagi   Mahasiswa dan Praktisi pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2010, hal 1
[2] Suharsimi Arikunto dan Jabar, Safruddin Abdul, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2010,hal 2
[3] Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, , 2006,  hal 191
[4] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip,Teknik,Prosedur, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2010,hal 5-6

[5] Drs. Harjanto, 1997 “Perencanaan Pengajaran”. Penerbit Rieneka Cipta: Jakarta.
[6] http://dien84.wordpress.com/2009/12/31/perencanaan-dan-evaluasi-pengajaran/=
[7] Drs. Harjanto, 1997 “Perencanaan Pengajaran”. Penerbit Rieneka Cipta: Jakarta.
[8] Drs. Harjanto, 1997 “Perencanaan Pengajaran”. Penerbit Rieneka Cipta: Jakarta.
[9] http://dien84.wordpress.com/2009/12/31/perencanaan-dan-evaluasi-pengajaran/=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar