ERNILASWINDA

Selasa, 29 Januari 2013

MAKALAH RANCANGAN-RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN


MAKALAH

RANCANGAN-RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian, Pengajaran dan Pendidikan Matematika

 
Oleh:


erni laswinda                          : 2410. 004
hamelia agustilawati       : 2410. 009
rezi arnas                                   : 2410. 014
nora anggraini                       : 2410. 038





dosen Pembimbing:
M. Imamuddin, M.Pd





PRODI PENDIDIKAN  MATEMATIKA JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
 SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2012 M/1434 H

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan  kehadirat Allah SWT selaku pemimpin segala berkah, pejuang segala rahmat dan karena nikmatNya jualah kita dapat hidup rukun dan damai sebagaimana keadaan kita pada saat sekarang ini serta kita dapat menyelesaikan makalah dengan judul Rancangan Penelitian Eksperimen.
Salawat beriring salam tidak lupa kita kirimkan kepada arwah junjungan nabi besar Muhammad SAW, yang telah bersusah payah membimbing umatnya dari lembah kebodohan menuju alam berpendidikan seperti saat sekarang ini dan beliau jugalah pemimpin besar revolusi islam selaku penegak kebenaran.
Selanjutnya dalam penulisan ini, penulis mengakui kelemahan – kelemahan penulis sendiri. Justru karena itu makalah ini penulis susun secara sederhana saja. Oleh karena itu penulis mengharapkan tegur sapa dari dosen  pembimbing dan pembaca sekalian saran – saran untuk perbaikan makalah penulis  berikutnya.
Demikian juga terima kasih yang tak terhingga penulis tujukan kepada keluarga dan handai tolan yang mendorong penulis untuk meneruskan pendidikan penulis sampai saat ini. Akhirul kalam penulis ucapkan selamat membaca semoga makalah ini akan membawa manfaat bagi pembaca sekalian pada umumnya.


Bukittinggi,   November 2012


Penulis




DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah....................................................................................................................... 2
C.     Tujuan Penulisan......................................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A.    Pengertian Rancangan Penelitian.................................................................................................. 3
B.     Pengelompokkan Rancangan Penelitian Eksperimental................................................................. 3
a.       Rancangan-rancangan ekperimental lemah............................................................................. 3
b.      Rancangan-rancangan eksperimental yang sebenarnya........................................................... 5
c.       Rancangan eksperimental semu............................................................................................ 10
BAB III : PENUTUP
A.    Kesimpulan .............................................................................................................................. 13
B.     Kritik dan Saran........................................................................................................................ 13
Daftar Kepustakaan


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Rancangan penelitian sangat penting dibuat oleh seorang peneliti karena akan  merupakan arah bagi peneliti dalam penentuan sample yang sekaligus juga merupakan rancangan analisis data. Untuk menyusun rancangan penelitian yang baik, perlu berbagai persoalan dipertimbangkan, di antaranya cara pendekatan dan metode yang akan digunakan kemudian strategi yang paling efektif untuk melakukan penelitian tersebut. Oleh karena itu membuat rancangan penelitian tidaklah mudah, diperlukan latihan dan pengalaman untuk dapat membuat suatu rancangan penelitian yang baik.
Keputusan mengenai penentuan rancangan penelitian yang akan digunakan tergantung pada dua hal yaitu tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti. Dalam menentukan rancangan penelitian yang juga tidak boleh dilupakan adalah bahwa seluruh komponen penelitian harus selalu terjalin secara harmonis dan tertib.
Pada umumnya penelitian eksperimental dianggap sebagai penelitian yang memberikan informasi paling mantap baik dilihat dari validitas internal maupun validitas eksternalnya, karena dalam pelaksanaannya dapat mengontrol seluruh variable secara tertib dan ketat. Akan tetapi banyak penelitian yang tidak benar-benar memenuhi syarat-syarat penelitian eksperimental tersebut. Oleh karena itu terdapat beberapa rancangan penelitian yang bersifat pra-eksperimental, eksperimental sungguhan, dan eksperimental semu. Memang suatu penelitian tidak dapat dipaksakan untuk senantiasa memenuhi syarat-syarat penelitian eksperimental terutama dalam ilmu-ilmu sosial, sehingga penelitian tersebut tidak dapat dikatakan sebagai penelitian eksperimen yang sebenarnya/sesungguhnya (true experimental). Selain itu banyak pula penelitian yang mengandung banyak ciri-ciri penelitian, namun dalam jumlah kecil. Penelitian itu biasanya dikatakan sebagai penelitian pra-eksperimental.


B.  Rumusan Masalah
1.      Apa-apa saja bentuk rancangan penelitian yang termasuk ke dalam kelompok rancangan eksperimental?
2.      Bagaimana bentuk penelitian eksperimental eksperimental lemah atau pra eksperimental?
3.      Bagaimana bentuk penelitian eksperimental sebenarnya?
4.      Bagaimana bentuk penelitian eksperimental semu??

C.  Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan bentuk-bentuk rancangan penelitian eksperimental
2.      Menjelaskan bentuk penelitian ekperimental lemah atau pra eksperimental?
3.      Menjelaskan bentuk penelitian eksperimental sebenarnya?
4.      Menjelaskan bentuk penelitian eksperimental semu?



BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, dengan mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan pengendalian varians.[1]

B.  Pengelompokkan Rancangan Penelitian Eksperimental
Jack Fraenkel, dan Norman E. Wallen (1990), mengemukakan bahwa kualitas suatu penelitian tergantung pada bagaimana validitas internal dapat dikontrol dengan baik. Oleh karena itu dia mengelompokkan rancangan penelitian sebagai berikut:[2]
a.    Rancangan-rancangan eksperimental lemah (weak experimental design)
               Depdikbud (1983) menyebut rancangan ini sebagai pra-eksperimental, sementara Stephen Isaac dan William B. Michael (1982) menyebutnya A “PoorResearch Design. Rancangan penelitian ini dikatakan “Weak” karena tidak memiliki kontrol untuk “membahas” validitas internal. Termasuk ke dalam kelompok rancangan ini adalah:
1.      The One-Shot Case Study
Dalam rancangan ini satu kelompok dikenakan perlakuan tertentu (variable bebas), kemudian dilakukan pengukuran terhadap variabel terikatnya. Misalnya pengaruh metode X (variable bebas) terhadap hasil belajar (variabel terikat) di kelas A.untuk menunjukan bahwa metode tersebut efektif.
Uji statistik atau pengambilan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1)   Menghitung mean (rata-rata) hasil postes lalu dibandingkan dengan standar yang diinginkan.
2)   Membandingkan dengan rata-rata test sebelum perlakukan dengan rumus:

       

2.      The One-group pretest-posttest design
Dalam rancangan ini digunakan satu kelompok subjek yang terlebih dahulu diberi pre test, lalu dikenakan pengukuran untuk kedua kalinya (posttest)
                                                                                       
Uji statistik atau pengambilan kesimpulan dapat dilakukan dengan:
1)      Menghitung gain (perolehan), lalu dibandingkan dengan standar yang diinginkan
2)      Belajar tuntas

3.      The static-group comparison (randomized control-group only design)
Dalam rancangan ini digunakan dua kelompok subjek. Satu kelompok diberi perlakuan tertentu (eksperimen), sementara yang satunya lagi dijadikan sebagai kelompok kontrol. Pada kedua kelompok tersebut tidak diberikan pre-test, setelah dikenakan perlakuan (perlakuan eksperimen dan perlakuan kontrol) dilakukan pengukuran (posttest).
Uji statistik yang dapat digunakan adalah uji t

b.   Rancangan-rancangan eksperimental yang sebenarnya(true experimental)
               Suatu hal yang esensial pada rancangan ini adalah subjek penelitian dipilih secara random. Dalam rancangan ini pengontrolan terhadap perlakuan tertentu dapat dilakukan dengan baik. Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah: untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen, satu atau lebih kondisi perlakukan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. (Isaac, Stephen dan William B. Michael 1982.

Karekteristik dari eksperimen yang sebenarnya, di antaranya:
1.        Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis dasar” ntuk dibandingkan denhgan kelompok-kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental.
2.        Menuntut pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib-ketat, baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun dengan pengaturan secara rambang (randomisasi).
3.         Memusatkan usaha pada pengontrolan varians:
1)      Untuk memaksimalkan varians variabel (variabel-variabel) yang terkait dengan hipotesis penelitian.
2)      Untuk meminimalkan varians variabel pengganggu atau yang tidak diinginkan yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen.
3)      Untuk meminimalkan varians kekeliruan atau varians rambang, termasuk kekeliruan pengukuran.

Termasuk ke dalam kelompok Rancangan-Rancangan Eksperimental Sebenarnya ini, adalah:
1.      Randomized Pretest-Posttest Control Group Design
Dalam rancangan ini digunakan dua kelompok subjek. Satu kelompok diberi perlakuan tertentu tertentu (eksperimen), sementara yang satunya lagi dijadikan sebagai kelompok kontrol. Pada kedua kelompok tersebut diberikan pretest, setelah dikenakan perlakuan (perlakuan tertentu atau eksperimen dan perlakuan kontrol) dilakukan pengukuran (post-test) atau perolehan (gain).

 


          Uji Statistik yang dapat digunakan adalah uji t.
Design tersebut diperluas, apabila peneliti memiliki kelompok perlakuan lebih dari satu, misalnya, mau membandingkan dua metode A dan B.
     Uji Statistik yang digunakan adalah anava.
2.      Rendomized Solomon Four-Group Design
Rancangan ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan validitas eksternal yang ada pada Rendomized Control Group Pretest-Posttest Design. Apabila pretest mungkin dianggap dapat mempengaruhi subyek sehingga lebih sensitif terhadap perlakuan (X) dan mereka melakukan respon yang berbeda dari subyek yang tidak mengalami pretes, maka validitas eksternal dapat terganggu. Dengan demikian orang tidak akan dapat melakukan generalisasi kepada populasi. Demikian pula apabila ada interaksi antara pretes dengan perlakukan (X).
Rancangan ini dapat mengatasi masalah ini karena pada perlakukan ini ditambahkan dua  kelompok lagi, yaitu kelompok yang tidak diberikan pretes

       Perbedaan antara skor rata-rata (mean score) pada T1 dan T2 mencerminkan efek berbagai variabel dan kombinasinya, seperti pretes(T1), variabel bebas (X),history (H), dan maturasi (M). Untuk mendapatkan efek X: kurangkan 4D dari 3D Untuk mendapatkan efek pretes: kurangkan 4D dari 2D Untuk mendapatkan efek interaksi antara pretes dengan X: tambahkan 2D dan 3D, lalu kurangi jumlah ini dengan 1D.
       Rancangan ini mensyaratkan bahwa subyek ditempatkan secara random ke dalam empat kelompok, sehingga memungkinkan peneliti membuat asumsi bahwa skor pretes untuk kelompok 3 dan 4 (jika mereka mengambil pretes akan sama hasilnya dengan hasil yang dicapai kelompok 1 dan 2). Akan tetapi karena kelompok 3 dan 4 tidak diberi pretes maka tidak akan terjadi interaksi antara pretes dengan perlakuan X yang direfleksikan pada skor T1.
       Rancangan ini memungkinkan pula untuk mengontrol dan mengukur: efek utama pretes dan efek interaksi antara pretes dengan perlakuan. Selanjutnya efek kombinasi antara histori dan maturasi dapat diukur apabila rata-rata kelompok 4 pada T2 dibandingkan dengan rata-rata pada T1. Sebenarnya rancangan ini merupakan penggabungan dari dua jenis eksperimen menjadi satu, yaitu yang satu dengan eksperimen yang lainnya tanpa pretes.

3.Rancangan Faktorial ( Faktorial Design)
Rancangan faktorial yang paling sederhana adalah yang menggunakan dua faktor dan masing- masing faktor menggunakan dua katagori. Rancangan untuk penelitian ini digambarkan sebagai faktorial 2 x 2. Misalnya, seseorang yang ingin meneliti hasil belajar mahasiswa/siswa pada materi tertentu melalui dua macam cara belajar yang menggunakan struktur belajar (berantai dan diskriminasi ganda) dan lamanya pembelajaran (90 menit dan 60 menit) secara serempak. Struktur belajar dilambangkan denga X1 dan lamanya pembelajaran dilambangkan dengan X2.

Keterangan
a)      Secara random  masing-masing kelompok subyek ditempatkan ke dalam salah satu dari keempat macam kombinasi ekperimental. Kelompok I diberi pembelajaran dengan struktur belajar berantai selama 90 menit dan kelompok II selama 60 menit. Kelompok III diberi pembelajaran dengan struktur belajar diskriminasi gandai selama 90 menit dan kelompok IV selama 60 menit.
b)      Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, hasil belajar masing-masing subyek diukur, selanjutnya rata-rata masing-masing kelompok dihitung. Dalam contoh di atas rata-rata kelompok I adalah 60, kelompok II 58, kelompok III 80, dan kelompok IV 84.
c)       Selain rata-rata hasil belajar, dihitung pula rata-rata yang dikenai perlakuan. Rata-rata yang diberi struktur belajar berantai 59 dan struktur belajar diskriminasiganda 82, sementara rata- rata yang mengikuti pembelajaran selama 90 menit adalah 70 dan yang 60 menit 71.             

Beberapa pertanyaan yang dapat dijelaskan melalui rancangan penelitian ini di antaranya:
a)      Berapakah efek utama cara penyajian (X1) terhadap hasil belajar?Untuk menjawab pertanyaan tersebut, bandingkanlah antara penyajian dengan struktur belajar berantai (59) dengan diskriminasi ganda (82).
b)       Bagaimanakah efek utama lamnaya penyajian (X2) terhadap hasil belajar mahasiswa? Untuk menjawab ini, bandingkanlah antara mahasiswa yang diajar selama 90 menit (70) dan 60 menit (71). Hal tersebut menunjukan bahwa lama belajar tidak menimbulkan efek yang berbeda.
c)       Bagaimanakah efek lama penyajian (X1) pada kelompok yang mendapat penyajian selama 90 menit? Bandingkan antara kelompok I (60) dan III (80).
d)      Bagaimanakah efek lama penyajian (X1) pada kelompok yang mendapat penyajian selama 60 menit? Bandingkan antara kelompok II (58) dan IV (84)
e)       Bagaimanakah efek cara belajar pada kelompok yang mendapat cara belajar dengan struktur belajar berantai? Bandingkan antara kelompok I (60) dan II (58).
f)        Bagaimanakah efek cara belajar pada kelompok yang mendapat cara belajar dengan struktur diskriminasi ganda? Bandingkan antara kelompok III (80) dan IV (84).
g)       Adakah efek interaksi antara cara penyajian (berantai atau diskriminasi) dan lamanya penyajian? Bandingkan antara kelompok I dengan II dan Kelompok III dengan IV (yang diajar selama 90 menit dan 60 menit). Apabila perbedaannya cukup besar, berarti terdapat interaksi atau sebaliknya. Pada contoh di atas menunjukan bahwa interaksi yang terjadi kurang begitu berarti.

c.    Rancangan Eksperimental Semu (quasi experimental design)
                   Rancangan eksperimen ini tidak mengharuskan pemilihan sampel secara random. Para peneliti yang menggunakan rancangan ini bermaksud untuk mengurangi sesedikit mungkin ancaman terhadap validitas internal. Isaac (1982:54), mengemukakan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen sesungguhnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variable yang relevan. Si peneliti harus dengan jelas memahami kompromi-kompromi yang ada pada validitas internal dan validitas eksternal rancangannya dan berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut. 

BAB II
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Rancangan penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, dengan mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan pengendalian varians.
Terdapat beberapa rancangan penelitian yang bersifat
a.        pra-eksperimental
a)      The One-Shot Case Study
b)      The One-group pretest-posttest design
c)      The static-group comparison (randomized control-group only design)
b.      eksperimental sungguhan
a)      Randomized Pretest-Posttest Control Group Design
b)      Rendomized Solomon Four-Group Design
c)      Rancangan Faktorial ( Faktorial Design)
c.       eksperimental semu.

B.       Kritik dan Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan dimasa akan datang.


 CATATAN KAKI



[1] http://IrpanTips4u.wordpress.com/2010/09/01/rancangan-penelitian/ diakses tanggal, 27 September 2012
[2]Sumadi Suyabrata.Mtodologi Penelitian. (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2004)h. 103



DAFTAR KEPUSTAKAAN

http://IrpanTips4u.wordpress.com/2010/09/01/rancangan-penelitian/ diakses tanggal, 27 September 2012
Suyabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar