PERENCANAAN
EVALUASI PENGAJARAN
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Satu Tugas Terstruktur
Pada Mata Kuliah Perencanaan
Pembelajaran
PMtk 5a
ERNI LASWINDA : 2410.004
fauzi akmal :2410.013
rezy arnas :2410.014
maulidina oktrilia :2410.021
rahma dini :2410.025
yossy widya fadli :2410.033
yetmawati :2410.046
ERNI LASWINDA : 2410.004
fauzi akmal :2410.013
rezy arnas :2410.014
maulidina oktrilia :2410.021
rahma dini :2410.025
yossy widya fadli :2410.033
yetmawati :2410.046
dosen Pembimbing:
M. Imamuddin, M.Pd
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
2012 M/1433
H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT selaku pemimpin segala
berkah, pejuang segala rahmat dan karena nikmatNya jualah kita dapat hidup
rukun dan damai sebagaimana keadaan kita pada saat sekarang ini serta kita
dapat menyelesaikan makalah dengan judul Perencanaan Evaluasi Pengajaran.
Salawat beriring salam tidak lupa
kita kirimkan kepada arwah junjungan nabi besar Muhammad SAW, yang telah
bersusah payah membimbing umatnya dari lembah kebodohan menuju alam
berpendidikan seperti saat sekarang ini dan beliau jugalah pemimpin besar
revolusi islam selaku penegak kebenaran.
Selanjutnya dalam penulisan ini,
penulis mengakui kelemahan – kelemahan penulis sendiri. Justru karena itu
makalah ini penulis susun secara sederhana saja. Oleh karena itu penulis
mengharapkan tegur sapa dari dosen
pembimbing dan pembaca sekalian saran – saran untuk perbaikan makalah
penulis berikutnya.
Demikian juga terima kasih yang tak
terhingga penulis tujukan kepada keluarga dan handai tolan yang mendorong
penulis untuk meneruskan pendidikan penulis sampai saat ini. Akhirul kalam
penulis ucapkan selamat membaca semoga makalah ini akan membawa manfaat bagi
pembaca sekalian pada umumnya.
Bukittinggi, Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar...................................................................................................................... i
Daftar
Isi................................................................................................................................
ii
BAB
I : PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah..................................................................................................... 2
C. Tujuan
Penulisan....................................................................................................... 2
BAB
II : PEMBAHASAN
A. Pengertian
dan Fungsi Evaluasi Pengajaran............................................................. 3
B. Alat
Evaluasi Pengajaran.......................................................................................... 4
C. Prinsip-prinsip
Dasar Tes Hasil Belajar..................................................................... 8
D. Sistem
Penilaian........................................................................................................ 9
E. Langkah-langkah
Menyusun Tes.............................................................................. 10
F. Evaluasi
dan Validitas Paket Pengajaran.................................................................. 10
G. Hakikat
Evaluasi....................................................................................................... 12
BAB
III : PENUTUP
A. Kesimpulan
.............................................................................................................. 13
B. Kritik
dan Saran........................................................................................................ 13
Daftar
Kepustakaan
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sebenarnya setiap orang apabila
ditanya apa yang dimaksud dengan perencanaan? Pasti akan menjawab paham. Namun,
ketika ditanya perencanaan itu apa?, seperti apa?, mengapa harus ada
perencanaan? Saat itu baru sadar bahwa sebenarnya kita kurang memahami apa yang
dimaksud dengan perencanaan. Begitu pula ketika ditanya apa yang dimaksud
dengan perencanaan evaluasi pengajaran.
Pada
makalah ini penulis akan mendiskusikan tentang perencanaan evaluasi pengajaran.
Definisi tentang perencanaan telah banyak didiskusikan oleh beberapa ahli,
Perencanaan adalah sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai
tujuan tertentu. (Malayu Hasibuan). Kemudian Andrew Sikula juga mendefinisikan
perencanaan adalah Proses menentukan kebutuhan dan cara memenuhi kebutuhan
tersebut. (Andrew Sikula). Thomas H.Stone mendefinisikan perencanaan adalah Proses
meramalkan kebutuhan yang akan datang dan langkah-langkah yang digunakan untuk
menjamin kebutuhan itu terpenuhi
Jadi bisa disimpulkan bahwa perencanaan
merupakan proses penetapan tujuan, sasaran, dan strategi, serta alat dan bahan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Jika kita dapat merencanakan
sesuatu kegiatan dengan baik, maka 50% dari tujuan sudah kita capai dari yang
ingin dicapai. Pernyataan ini menunjukkan bahwa fungsi perencanaan dalam suatu
proses kegiatan (manajemen) sangat besar.
Proses pemilihan yang sistematis dan rasional yang akan digunakan sebagai pedoman dalam menentukan tujuan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan pemilihan adalah pemilihan langkah, strategi, metode, media, dsb. Dengan demikian perencanaan evaluasi dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang dipilih secara sistematis dan rasional untuk melakukan proses evaluasi pembelajaran dan pengajaran. Dalam hal perencanaan evaluasi yang dimaksud dengan pemilihan adalah pemilihan bahan (evaluasi), media, strategi, alat dan bahan, ruang atau tempat, dan sebagainya.
Proses pemilihan yang sistematis dan rasional yang akan digunakan sebagai pedoman dalam menentukan tujuan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan pemilihan adalah pemilihan langkah, strategi, metode, media, dsb. Dengan demikian perencanaan evaluasi dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang dipilih secara sistematis dan rasional untuk melakukan proses evaluasi pembelajaran dan pengajaran. Dalam hal perencanaan evaluasi yang dimaksud dengan pemilihan adalah pemilihan bahan (evaluasi), media, strategi, alat dan bahan, ruang atau tempat, dan sebagainya.
Yang
dievaluasi dalam proses belajar mengajar sebenarnya bukan hanya siswa, tetapi
juga sistem pengajarannya. Karena itu dalam proses belajar mengajar terdiri
dari rangkaian test yang dimulai dari test awal untuk mengetahui mutu atau isi
pelajaran apa yang sudah diketahui oleh siswa dan apa yang belum, terhadap
rencana pelajaran yang akan diajarkan. Test awal untuk mengukur kemampuan siswa
berdasarkan kemampuan siswa dalam kelompok kemampuan yang kurang, sedang, dan pandai.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dan fungsi evaluasi pengajaran?
2. Apa
saja yang termasuk alat evaluasi pengajaran?
3. Bagaimana
prinsip-prinsip dasar tes hasil belajar?
4. Bagaimana
sistem penilaian?
5. Bagaimana
langkah-langkah menyusun tes?
6. Bagaimana
evaluasi dan validitas paket pengajaran?
7. Apa
hakikat evaluasi?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian dan fungsi evaluasi pengajaran?
2. Untuk
mengetahui apa saja yang termasuk alat evaluasi pengajaran?
3. Untuk
mengetahui prinsip-prinsip dasar tes hasil belajar?
4. Untuk
mengetahui bagaimana sistem penilaian?
5. Untuk
mengetahu bagaimana sistem penilaian?
6. Untuk
mengetahui bagaimana evaluasi dan validitas paket pengajaran?
7. Untuk
mengetahui apa hakikat evaluasi?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
dan Fungsi Evaluasi Pengajaran
1. Pengertian
Evaluasi
Evaluasi
berasal dari kata evaluation yang
artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah. Kata-kata yang terkandung di dalam defenisi tersebut pun
menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati-hati,
bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Evaluasi dilaksanakan untuk menyediakan informasi tentang baik atau buruknya
proses dan hasil kegiatan.
Suchman
memandang,”evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai
beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan ”.[1]
Defenisi lain dikemukakan oleh Stutflebeam mengatakan bahwa,” evaluasi
merupakan proses penggambaran pencarian dan pemberian informasi yang sangat
bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternative keputusan ”. [2]
Pengertian
evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Sudjana “ dengan batasan sebagai proses
memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu
kriteria tertentu ”.[3]
Lebih lanjut Arifin mengatakan, “ evaluasi adalah suatu proses bukan suatu
hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas
sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk
sampai pada pemberian nilai atau arti itu adalah evaluasi ”.[4]
2. Pengertian
Evaluasi Pengajaran
Evaluasi
pengajaran adalah penilaian atau penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan
peserta didik ke arah tujuan – tujuan yang telah di tetapkan dalam hukum.
Tujuan
Evaluasi Pengajaran adalah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan mengukur
sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan peserta didik dalam mencapai
tujuan kurikuler atau pengajaran. Dengan adanya evaluasi pengajaran ini,
keberhasilan pengajaran tersebut dapat diketahui[5].
3. Fungsi
evaluasi pengajaran
Secara
garis besar dalam proses belajar mengajar, evaluasi memiliki fungsi pokok
adalah:
1. Mengukur
kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar –
mengajar selama jangka waktu tertentu
2. Untuk
mengukur sampai dimana keberhasilan sistem pengajaran yang digunakan.
3. Sebagai
bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan PBM
4. Bahan
pertimbangan bagi individual peserta didik
5. Membuat
diagnosa mengenal kelemahan – kelemahan dan kemampuan perserta didik.
6. Bahan
pertimbangan bagi perubahan atau perbaikan kurikulum
B. Alat
Evaluasi Pengajaran
Pada dasarnya alat
evaluasi dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu tes dan non tes.
1. Tes
hasil belajar
Tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil pelajaran
yang telah diberikan guru kepada perserta didiknya, dalam jangka waktu
tertentu.
Standart Test adalah tes yang telah mengalami proses
standarisasi, yakni proses validitas dan reliabiitas, sehingga tes tersebut
benar – benar valid dan evaliabel untuk suatu tujuan dan bagi kelompok
tertentu. Dan biasa dibuat oleh para ahli psikologi/ intansi pemerintah – tes
CPNS. Sedangkan tes buatan guru sendiri adalah suatu tes yang disusun oleh guru
sendiri untuk mengevaluasi keberhasilan proses belajar – mengajar[6].
Bentuk tes yang sering dipakai dalam PBM pada hakikatnya dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok :
a) Tes lisan
b)
Tes tertulis
Tes
tertulis secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1)
Tes essay
Tes
essay adalah tes yang berbentuk pertanyaan tertulis, yang jawabannya merupakan
kerangka (essay) atau kalimat yang panajng-panjang. Panjang pendeknya bts essay
adalah relatif, sesuai kemampuan sin penjawab tes.
2)
Tes objektif
Tes
objektif adalah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil tes tersbeut
dapat dinilai secara objektif, dinilai oelh siapapun akan menghasilkan nilai
yang sama. Tes objektif jawabannya ringkas dan pendek-pendek.
3)
Tes perbuatan / tindakan
Bentuk-bentuk
tes objektif adalah:
a) Completion
type tes
1)
Completion test (tes
melengkapi)
2)
Fill-in (mengisi
titik-titik dalam kalimat yang dikosongkan)
b) Selection
type test
1)
True-false (benar
salah)
2)
Multiple choice
(pilihan berganda)
3)
Matching (menjodohkan)
Cara
menyusun soal-soal essay:
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menyusun soal-soal tes essay adalah:
1.
Pertanyaan mengukur
secara jelas hasil belajr yang ahrus dikuasai peserta didik
2.
Menggunakan bahan-bahan
atau himpunan bahan-bahan dalam menyusun soal essay tersebut
3.
Diawali dengan
kata-kata jelaskan, uraikan, sebutkan, bedakan, dan sebagainya
4.
Rumuskan soal secara
jelas, sehingga tidak menimbulkan arti ganda bagi peserta didik
5.
Sesuaikan panjang
pendeknya dan kompleksitas jawaban dengan tingkat kematangan peserta didik
6.
Tuliskan seperangkat petunjuk
umum bagi tes tersebut
Cara menilai soal-soal essay seorang
guru hendaknya berpedoman pada aturan-aturan:
1.
Jawaban terhadap tes
essay hendaknya dinilai sesuai dengan hasil belajar yang diukur
2.
Buatlah kunci jawaban
sebagai penuntun dalam menskor
3.
Penskoran hendaknya
dilakukan dengan metode perbandingan dengan penggunaan kriteria yang sudah
ditentukan sebagai penuntun
4.
Evaluasilah semua
jawaban peserta didik soal demi soal, bukan peserta didik demi peserta didik
5.
Nilailah jawaban atas
suatu pertanyaan essay tanpa mengetahui identitas peserta didik yang
menjawabnya
Cara menyusun
soal tes objektif
1.
Untuk completion atau
fill-in
a)
Bahasa hendaknya jelas,
kalimat mudah dipahami
b)
Yang harus diisi
hendaknya beberapa hal
c)
Jawaban merupakan
kalimat singkat
d)
Jumlah soal dibatasi
2. Untuk
true-false (benar salah)
a)
Hindarkan soal yang
dapat dinilai benar dan salah secara meragukan
b)
Soal tidak boleh
mengandung kata-kata yang terlalu menunjukkan jawabannya
c)
Hindarkn pernyataan
yang negatif, yang mengandung kata tidak atau bukan
d)
Hindarkan kalimat yang
terlalu panjang
3. Untuk
mutiple choice
a)
Statemen harus jelas
merumuskan suatu masalah
b)
Bak statemen maupun
option tidak merupakan suatu kalimat yang terlalu panjang
c)
Option hendaknya
homogen
d)
Masukkan sebagian besar
kata-kata dalam bagian pokok pertanyaan
e)
Nyatakan pokok
pertanyaan sedapat mungkin dalam bentuk yang positif
4. Untuk
matching
a)
Jumlah soal tidak
terlalu banyak, tingkat kesukarannya disesuaikan tingkat kematangan peserta
didik
b)
Sangat baik untuk
mengevaluasi hal-hal yang faktural
c)
Keseluruhan soal
sebaiknya homogen
d)
Jumlah respon harus
sedikitnya satu lebih banyak dari jumlah premisnya
Cara menskor tes
objektif
1.
Bentuk isian (fill-in) dan melengkapi (completion). Skor maksimum setiap
bentuk fill-in sama dengan jumlah isian yang ada pada tes tersebut.
= skor akhir
= jumlah isian yang dijawab betul
2. Bentuk
true-false (benar salah)
Untuk
setiap item tes bentuk benar salah skor maksimum adalah 1
Rumus
untuk menskor tes benar salah adalah
= skor akhir
jumlah item yang dijawab betul
jumlah item yang dijawab salah
3. Bentuk
pilihan ganda (multiple choice)
Rumus
untuk menskornya adalah
skor akhir
jumlah item yang dijawab betul
jumlah item yang dijawab salah
jumlah option (pilihan)
bilangan tetap
4. Bentuk
matching (menjodohkan)
Rumus
untuk menskor adalah
skor akhir
jumlah item yang dijawab benar
C. Prinsip-Prinsip
Dasar Tes Hasil Belajar
Beberapa prinsip dasar yang harus
diperhatikan dalam menyusun tes hasil belajar adalah
1.
Tes hendaknya dapat
mengukur secara jelas hasil belajar yang telah di tetapkan sesuai dengan tujuan
intruksional.
- Mengukur sampel yang representatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah diajarkan.
- Mencakup bermacam – macam bentuk tes soal yang benar, cocok untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan.
- Dirancang sesuai dengan kegunaan untuk memperoleh hasil yang diinginkan
Tes
hasil belajar hendaknya disusun sesuai dengan kegunaannya. Dalamevaluasi
pengajaran, secara umum ada empat jenis evaluasi yaitu
a)
Evaluasi placement
b)
Evaluasi formatif
c)
Evaluasi sumatif
d)
Evaluasi diagnostic
5. Dibuat
sereliable mungkin sehingga mudah diinterpretasikan dengan baik
6. Digunakan
untuk meperbaiki cara belajar peserta didik dan cara mengajar guru
D. Sistem
Penilaian
Creterion referenced test (CRT)
adalah tes yang dirancang untuk mengukur
tingkah laku yang dinyatakan di dalam seperangkat tujuan-tujuan behavioral[7].
Istilah creterion dalan CRT ini
memiliki dua pengertian yaitu
1.
Menunjukan hubungan
antara tujuan-tujuan yang bersifat behavioral dan soal yang dibuatnya.
- Menunjukan sampai batas mana peserta didik diharapkan dapat menguasai kemampuan yang dirumuskan dalam tujuan pengajaran
Menurut Dich dan Carrey ada 4 jenis Crepetion Refrenced
Test ( CRT ), diantaranya sebagai berikut :
- Entry behavioral test
- Pree test
- Post test
- Embedded test
Sistem
penilaian CRT ini menggunakan penilaian acuan patokan (PAP) yaitu sistem
penilaian yang ukuran keberhasilannya didasarkan kepada tingkat penguasaan (mastery) tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya. Biasanya ukuran mastery
learning untuk PAP adalah 75%.
E. Langkah-langkah
Menyusun Tes
Langkah-langkah
yang harus diperhatikan dalam menyusun tes hasil belajar adalah:
a. Menentukan
/ merumuskan tujuan tes
b. Mengidentifikasi
hasil belajar yang akan diukur dengan tes tersebut
c. Menentukan
hasil belajar yang spesifik, yang sesuai dengan pembelajaran
d. Merinci bahan pelajaran yang akan diukur dengan tes
itu
e. Menyiapkan
tabel spesifikasi
f. Menggunakan
tabel spesifikasi tersebut sebagai dasar penyusunan tes
F. Evaluasi
dan Validitas Paket Pengajaran
Istilah
“paket pengajaran” sering dipergunakan secara bergantian dengan istilah “paket
pelajaran”. Istilah “paket pengajaran” yang dimaksud itu ialah terjemahan dari instructional materials. Pengertian ini
bisa diperluas sampai kepada buku-buku teks atau diktat yang digunakan untuk
belajar atau sebagai alat bantu mengajar.
Sebelum
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, hendaknya paket pengajaran telah
mempunyai status “valid”. Untuk mencapai validitas ini paket pengajaran perlu
melalui proses uji coba. Validitas adalah proses penyusunan desain Intruksional
secara sistematika[8].
Validasi pengajaran berarti telah selesai tugas-tugas :
- Memilih topik dan Tujuan Intruksional Umum
- Identifikasi karakteristik siswa
- Merumuskan Tujuan Intruksional Khusus
- Menyusun test pengukur tercapainya TIK
- Memilih materi pelajaran
- Memilih sumber
- Memilih strategi Instruksional, alat/ media
- Mengembangkan paket pengajaran dalam bentuk Prototip ( konsep yang berisikan 1-7)
Tahap-tahap Uji coba
1.
Uji coba terhadap orang
seorang siswa
2.
Uji coba terhadap grup
kecil
Langkah-langkahnya :
a)
Berikan pengantar sebagai
penjelasan
b)
Berikan pree test
c)
Berikan program untuk dipelajari
siswa
d) Ada post test
e)
Ada diskusi dengan siswa , minta
saran – saran siswa untuk memperbaiki program
f)
Analisa hasil test
3.
Uji coba lapangan ( field testing
)
Langkah-langkahnya
dengan memberikan :
a)
Pree test
b)
Program
c)
post test
Validasi
dan peningkatan program
Proses validasi dapat membatu mengurangi masalah – masalah
yang berkenaan dengan 3 hal yaitu kejelasan minat dari format / kualitas materi
- Validasi membantu memperjelas program
- Validasi membantu untuk meningkatkan tingkat masuknya paket program terhadap siswa
- Validasi membantu untuk menentukan bahwa format paket pengajaran yang telah kita kembangkan
Teknik
Validasi
Validasi adalah suatu proses uji coba dan mecerisi paket
pengajaran yang lebih kita kembangkan[9].
- Mencatut hasil Pre test dan Post test.
- Menyediakan formulir untuk mengumpulkan data tentang efektifitas format/ materi program
- Menyediakan formulir untuk mengumpulkan data tentang menarik tidaknya program.
G. Hakikat
Evaluasi
Yang
dievaluasi dalam proses belajar mengajar sebenarnya bukan hanya siswa, tetapi
juga sistem pengajarannya. Karena itu dalam proses belajar mengajar terdiri
dari rangkaian test yang dimulai dari test awal untuk mengetahui mutu atau isi
pelajaran apa yang sudah diketahui oleh siswa dan apa yang belum, terhadap
rencana pelajaran yang akan diajarkan. Test awal untuk mengukur kemampuan siswa
berdasarkan kemampuan siswa dalam kelompok kemampuan yang kurang, sedang, dan
pandai.
Pada saat pelajaran dalam pelaksanaan
diperlukan evaluasi formatif untuk mengetahui apakah proses belajar mengajar
yang sedang berlangsung sudah betul atau belum. Jadi data yang diperoleh dari
evaluasi formatif dipergunakan untuk pengembangan, need assessment, dan diagnostic decision.
Pada akhir pelajaran diadakan evaluasi
sumatif utnuk mengetahui apakah yang diajarkan efektif atau tidak.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi pengajaran adalah penilaian
atau penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah tujuan
– tujuan yang telah di tetapkan dalam hukum.
Standart
Test adalah tes yang telah mengalami proses standarisasi, yakni proses
validitas dan reliabiitas, sehingga tes tersebut benar – benar valid dan
evaliabel untuk suatu tujuan dan bagi kelompok tertentu. Dan biasa dibuat oleh
para ahli psikologi/ intansi pemerintah – tes CPNS.
Sistem penilaian CRT ini menggunakan
penilaian acuan patokan (PAP) yaitu sistem penilaian yang ukuran keberhasilannya
didasarkan kepada tingkat penguasaan (mastery)
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sebelum digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar, hendaknya paket pengajaran telah mempunyai status “valid”. Untuk
mencapai validitas ini paket pengajaran perlu melalui proses uji coba.
Yang dievaluasi dalam proses belajar
mengajar sebenarnya bukan hanya siswa, tetapi juga sistem pengajarannya. Karena
itu dalam proses belajar mengajar terdiri dari rangkaian test yang dimulai dari
test awal, pada saat pelajaran, dan pada akhir pelajaran.
B. Kritik
dan Saran
Kami
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap
berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan
kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi
kesempurnaan dimasa akan datang.
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Arikunto Suharsimi dan
Jabar, Safruddin Abdul. 2010.Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Praktis
Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara
Arifin
Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur.
Bandung:Remaja Rosdakarya
Arifin Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta
Drs. Harjanto, 1997 “Perencanaan Pengajaran”. Penerbit Rieneka Cipta: Jakarta.
[1] Suharsimi
Arikunto dan Jabar, Safruddin Abdul, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman
Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi
pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2010, hal 1
[2] Suharsimi
Arikunto dan Jabar, Safruddin Abdul, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman
Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta,
2010,hal 2
[4] Zainal
Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip,Teknik,Prosedur, Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2010,hal 5-6
[5] Drs. Harjanto, 1997 “Perencanaan Pengajaran”. Penerbit Rieneka Cipta:
Jakarta.
[7] Drs. Harjanto, 1997 “Perencanaan Pengajaran”. Penerbit Rieneka Cipta:
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar